Pada mulannya pak yudi penjual kue yg terkenal dng seloganya `sayang anak`, di perak,
walaupun waktu itu juga usahannya berkembang, tetapi pak yudi bertekan pingin punya usaha depot,
pak yudi juga dulunya penikmat bebek, pada thn 1970-1980 bebek d surabaya hanya ada 2, yang
pertama d jl. tebakaan, lalu
yg ke-2 d dekat rumah, d jl. lindoren, blkng pabrik sampoerna, karena beliau jg pengemar bebek, pakyudi mulai mencoba memasak bebek, dan di bagikan ke tentangga, respon dr tentangga yg d bagikan- bebeknya empuk gurih dan tidak bauh amis, tp pak yudi tidak besar kepala, di memcoba lg memasak bebek, lalu ber inovasi dng sambel pencit, kemudian d bagikan ke pada pelanggan kue, respon pelanggan pak yudi luar biasa, belum ada bebek d surabaya yg seenak dan selezat ini kata parah pelangganya, apalagi sambel pencitnya membikin tambah mantab,
Pak Yudi semakin yakin membuka warung bebek, walaupun d thn 1982 banyak orang ngak suka makan bebek, karna bebagai alasan, ada yg belasan bau amis, daginnya alot (keras), dan banyak lg, dengan tekat yg keras dan keyakinan yg tinggi akhirnya pak yudi membuka warung dan meninggalkan usahanyya sabagai penjual kue keliling.
Padahal sehari pak yudi bisa menjual
4000 ribu kue dlm semalam,
Di mulai
thn 1982 Pak Yudi berjual nasi bebek yg d beri nama,
Nasi Bebek Cak Yudi Sayang Anak, d Jl. Tnjung Pinang d surabaya perak, ternayta yg d bayangkan tidak sesuai kenyataan, butuh waktu 1-2 thn pakyudi berusahan bertahan, dengan penuh keyakinan.
Setelah tahun ke-2 ternyata respon pelanggan sangat baik, dr mulut ke mulut semakin banyak pelanggan, akhirnya sampai jg d jakarta, sampai artis, pejabat, dan orang no1 indonesia perna merasakannya.
sampai sekarang, ternayta pakyudi salah satu pelopor Bebek Goreng d Surabaya.